Pendidikan Karakter pada Tujuan Pendidikan Indonesia

Pendidikan Karakter pada Tujuan Pendidikan Indonesia (pendidikan terbaik)- Orang tua kerapkali mengikutkan anak les tambahan di luar sekolah layaknya les matematika, bahasa inggris, fisika dan sebagainya. Hal ini dilakukan untuk mendukung anak supaya tidak tertinggal atau jadi yang unggul di sekolah, hal yang wajar dilakukan dan menjadi wajah tujuan pendidikan Indonesia. Terkadang ide awal ikuti les tersebut tidak datang dari si anak, tetapi datang dari kita sebagai orang tua. 

Saat ini banyak orang tua berasumsi kurang bila anak kita cuma belajar di sekolah saja, hingga kita mengikutkan anak kita berbagai macam les. Tujuan utamanya adalah anak kita pandai berhitung, mahir berbahasa inggris, kita juga pingin anak kita jago fisika serta lain sebagainya. Dengan demikian, anak mempunyai kekuatan kognitif yang baik dan memenuhi tujuan pendidikan indonesia. 

Ini tiada lain dikarenakan, pendidikan yang diaplikasikan di sekolah-sekolah juga menuntut untuk memaksimalkan kecakapan serta kekuatan kognisi. Dengan pemahaman tersebut, sesungguhnya ada perihal lain yang sering kali terlupakan pada tujuan pendidikan Indonesia untuk anak yang tidak kalah penting dan tanpa kita sadari sudah terabaikan. Apa itu? yakni berikan pendidikan karakter pada anak didik. 

Pendidikan karakter penting sebagai penyeimbang kecakapan kognitif. Sebagian kenyataan yang kerap ditemui pada kenyataan hidup, seorang pengusaha kaya raya justru tidak dermawan, seorang politikus jadi tidak hiraukan pada tetangganya yang kelaparan, atau seorang guru justru tidak prihatin lihat anak-anak jalanan yang tidak mendapatkan peluang belajar di sekolah. Hal-hal tersebut menjadi bukti tak adanya keseimbangan pada pendidikan kognitif serta pendidikan karakter dna kesalahan pada penerapan tujuan pendidikan Indonesia.  

Kata bijak yang sejak kecil sering didengungkan dan sangat penting bagi tujuan pendidikan Indonesia, ilmu tanpa agama buta, serta agama tanpa ilmu yaitu lumpuh. Sama saja berarti bahwa pendidikan kognitif tanpa pendidikan karakter yaitu buta. Sebaliknya, pengetahuan karakter tanpa pengetahuan kognitif, maka dapat lumpuh hingga akan mudah disetir, digunakan serta dikendalikan orang lain. Karenanya, penting berarti untuk selelu menempatkan pendidikan karakter pada tujuan pendidikan Indonesia agar kit amenjadi bnagsa yang maju. 

Pendidikan karakter berkonsentrasi pada pembentukan nilai-nilai karakter pada anak didik. Mengutip empat ciri basic pendidikan karakter yang dirumuskan oleh seorang pencetus pendidikan karakter dari jerman yang bernama FW Foerster. Pertama, pendidikan karakter berkonsentrasi pada tiap-tiap tindakan berdasar pada nilai normatif. Anak didik menghormati norma-norma yang ada serta berdasar pada norma tersebut. Point kedua, ada koherensi atau membangun rasa yakin diri serta keberanian, dengan demikian anak didik dapat jadi pribadi yang teguh pendirian serta tidak gampang terombang-ambing serta tidak takut efek setiap saat menghadapi kondisi baru. Ketiga, ada otonomi, yakni anak didik menghayati serta mengamalkan aturan dari luar sampai jadi nilai-nilai untuk pribadinya. Dengan demikian, anak didik sebagai objek utama pada tujuan pendidikan Indonesia dapat memutuskan secara mandiri tanpa di pengaruhi oleh desakan dari pihak luar. Keempat, keteguhan serta kesetiaan. Keteguhan yaitu daya tahan anak didik saat mewujudkan apa yang dilihat baik, serta kesetiaan marupakan basic penghormatan atas prinsip yang dipilih. 

Sebagai orang tua, bijak memilih dan menentukan porsi pendidikan bagi anak kita adalah yang utama dalam mendukung tujuan pendidikan Indonesia dan pendidikan karakter diperlukan dalam perkembangan anak kita.

-->